SIMPLISIA KUNYIT PUTIH
1.
Pengumpulan Bahan/Panen
Bagian yg digunakan: RimpangUkuran tanaman: Tinggi sampai 1,6 meter Lingkungan: Pada tanah jenis latosol, aluvial dan regosol, ketinggiantempat 240 – 1200 m di atas permukaan laut (dpl), dengancurah hujan 2000 – 4000 ml/tahunWaktu panen: Umur 10 – 12 bulan.Periode panen: Panen kunyit dilakukan di musim kemarau karena pada saatitu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selainitu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehinggamemudahkan proses pengeringannya
.
2.
Sortasi Basah
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian.
3.
Pencucian
Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi.Hindari pencucian yang terlau lama agar kualitas dan senyawa aktif yangterkandung di dalamnya tidak larut dalam air. Setelah pencucian selesai, tiriskandalam tray/wadah yang berlubang – lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapatdipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
4.
Perajangan
Proses perajangan dilakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yangakan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang denganketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau denganmesin pemotong
dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau denganmesin pemotong
.
5.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari ataualat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelahkadar airnya dibawah 8%.Dengan sinar matahari: pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatastikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak- balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringanmerata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yanglembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisamengkontaminasiDengan oven: Pengeringan dengan oven dilakukan pada suhu 50
o
C – 60
o
C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atastray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak salingmenumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlahrimpang yang dihasilkan.
6.
Sortasi Kering
Sortasi kering pada kunyit putih dilakukan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Lalu timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini.
7.
Pengepakan
Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya).Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang.menjelaskan nama bahan, bagiandari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersihdan metode penyimpanannya.
8.
Penyimpanan
Kondisi tempat penyimpanan harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30
o
C dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor,terhindar dari kontaminasi bahan lain yang dapat menurunkan kualitas bahan. Tempat penyimpanan juga harus memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar mataharilangsung), serta bersih dan terbebas dari hama.
9.
Pemeriksaan mutu
Standard mutu temulawak untuk pasaran luar negeri:a.Warna : kuning-jingga sampai coklat kuning-jingga b.Aroma: khas wangi aromatisc.Rasa: mirip rempah dan agak pahit.d.Kadar air maks.: 12 %e.Kadar abu : 3-7 %f.Kadar pasir (kotoran) : 1 %g.Kadar minyak atsiri (min): 5 %
Inilah cara tepat mengawetkan tanaman obat dengan aman pada Pengobatan berkelanjutan :
Mengawetkan umbi kunyit dengan cara Simplisia.
Menyimpan tanaman obat yang masih segar dengan cara dikeringkan cukup aman, cara pengawetan seperti ini biasa disebut Simplisia tanpa mengurangi jumlah kasiat dari kandungan obat yang ada pada tanaman tersebut.
Pada saat hasil tanaman obat kita melimpah, seringkali bingung bagaimana cara penyimpanannya, terutama ketika kita sedang menjalani pengobatan dengan menggunakan obat tradisional atau obat Herbal, ketika tanaman obat yang kita dapatkan banyak sampai berlebihan, padahal kebutuhannya hanya sedikit-sedikit tetapi pemakaiannya dalam kurun waktu panjang. Apa yang terjadi? tanaman itu akan berubah fungsi. Jika kita biarkan di tempat udara terbuka yang terjadi dalam waktu singkat tanaman tersebut berjamur, kalau tanaman umbi-umbian biasanya akan tumbuh tunas menjadi tanaman baru sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi, menurut pakar kalau keadaan yang demikian kandungan obatnya sudah berbeda bahkan kadang berubah menjadi beracun.
Sering terjadi pada waktu pengobatan sedang berjalan, sementara tanaman obat tersebut baru saja kita pakai dua atau tiga kali, tetapi sudah mulai membusuk kering dan peyot kemudian membusuk. Padahal tanaman ini mengambilnya dari tempat yang jauh.
Makanya terkadang bingung, bahkan tanaman-tanaman itu menjadi mubazir akhirnya terbuang, sayang bukan? untuk itu mari kita coba mengawetkan tanaman obat secara aman.
Mari kita lihat bagaimana cara mengawetkan secara alami tanpa mengurangi manfaat namun tetap berkhasiat, yang penting aman tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
Nah inilah bagaimana caranya mengawetkan Tanaman Obat dari Umbi-umbian, misalnya Kunyit, Jahe, Temu,Kunyit putih dan lain sebagaimya. Awalnya yang kita perhatikan adalah kebersihan dari tanaman itu sendiri. Harus selalu dicuci dengan bersih. Kemudian Umbi tersebut agar kering merata sebaiknya kita iris tipis, lalu kita jemur pada matahari pagi pukul tujuh sampai dengan Sembilan, karena kandungan ultra violetnya masih sangat bermanfaat. Sambil bolak balik hingga kering, setelah cukup kering sampai beberapa hari penjemuran kemudian di tumbuk, barulah kita simpan ditempat yang aman. Dapat juga disimpan dalam kedaan irisan kering tidak usah ditumbuk dahulu, ketika kita belum membutuhkan.
Selain dikeringkan dengan gratisan bahan bakar pemberian Yang Maha Pencipta, berada dihalaman tinggal memakai, dapat juga dikeringkan dengan cara di oven, biaya gas/listriknya cukup mahal bukan? Nah …
Demikian juga halnya dengan tanaman obat yang berupa daun-daunan, caranya yaitu dengan dicuci bersih, ditiris kemudian dikeringkan.
Penyimpanan secara kering lebih aman tidak ditumbuhi jamur. Kalaupun menyimpanannya sudah sangat lama sebelum penggunakannya cukup kita cuci bersih dapat di konsumsi.
Tanaman obat yang sudah dibuat Simplisia
Inilah contoh Tanaman obat yang sudah jadi Simplisia, berbagai cara penggunaannya, dalam keadaan irisan kering langsung diseduh, di Tim, maupun dibuat bubuk dan diseduh dengan air panas.